Jumat, 06 April 2012

Cerita Bersambung



Assholatuhaoirumminannaum……………
Kumandang azan terdengar sayup-sayup namun mampu  memecah keheningan di dini hari itu. Menandakan bahwa sang mentari pagi akan segera menampakkan dirinya seperti biasa tugas yang diembannya sebagai penyinar alam.
Disalah satu rumah yang sangat sederhana yang hanya terbuat dari susunan papan dan batu bata tampak disalah satu kamarnya seorang ank laki-laki yang tengah selesai melaksanakan sholat subuh yang senantiasa ia lakukan setiap harinya.

Yach itu Iyan …..iyan senantiasa menyambut paginya dengan lantunan alquran yang dibacanya. Iyan adalah anak yang baik ia memiliki 8 saudara sedangkan Iyan adalah anak terakhir alias bungsu. Namun bukan berarti Iyan anak yang manja malah terkadang ia lebih sering mengalah terhadap Kakak-kakaknya.

Iyan anak terakhir dari pak. Nursiman dan Ibu Fatonah……sang ayah tidak mampu lagi menafkahi keluarga tersebut karena semenjak mereka memiliki anak yang ke-5 pak Nursiman telah menderita penyakit Asma dan ditambah lagi dengan penyakit baru yang dideritanya yaitu Diabetes. Oleh karena itu mulai saat itu sang ayah tak kuasa lagi menafkahi keluarga tersebut sehingga sang ibu yang perkasa turun tangan guna menghidupi anak-anaknya.
Sang ibu rela berpanas-panas menjajakan sayurannya di pasar guna mencari kebutuhan hidup keluarganya….untung saja sang ibu di Bantu dengan anak-anaknya yang memiliki kecerdasan di sekolah sehingga sebagian diantara anak-anaknya tidak perlu membutuhkan biaya besar karena mendapatkan beasiswa dari sekolah itupun termasuk dengan Iyan bahkan Iyan tidak meminta uang sepeserpun untuk masuk ke Sekolah Mts Negeri di Tempatnya tinggal karena  uang beasiswa yang ia peroleh saat SD ia tabung di Bank dan digunakan untuk pendaftaran siswa bau di Mts tempatnya sekolah sekarang.

Kini Iyan telah menduduki kelas 3 Mts, namun di Mts ini Nilai Raport Iyan merosot karena pergaulannya yang kurang jelas. Pada akhirnya Iyan sadar kalo selama ini ia terledor dengan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu ia lakukan dan yang  ia ikuti.bahkan lantunan ayat suci Alqur-an yang senantiasa ia kumandangkan di pagi hari telah jarang terdengar. Syukur alhamdulillah semua itu kini telah usai. Iyan mencoba bangkit kembali dari keterpurukannya. Ia berusaha sekuat mungkin untuk memperbaiki semua yang telah hancur.

Namun apa hendak dikata disaat Iyan mulai bangkit Iyan dihadapkan dengan saat cobaan…..Iyan yang saat ini tengah mengalami penunggakan pembayaran SPP di sekolah selama lima bulan lamanya sedangkan pada saat itu kondisi keuangan keluarga sedang sekarat.

Iyan yang tadi nya adalah anak yang periang kini tampak menjadi anak yang pendiam kerjanya setiap hari hamper terlihat menyendiri saja tidak seperti biasanya. Dimana Iyan yang selalu menghibur teman-temanya disekolah dengan humor-humor yang lucu…kini tidak terlihat lagi.

Hari itu Iyan yang sedang duduk di sebuah pohon rindang di salah satu sudut sekolahnya tanpak memikirkan sesuatu…..dan tanpa ia sadari ia telah diperhatikan oleh salah satu teman akrabnya yaitu Majid. Majid dan Iyan akarab sejak mereka duduk di kelas 1 Mts sampai saat ini diantara mereka tidak pernah terjadi perselisihan karena sikap mereka yang senantiasa saling mengerti satu sama lain dan saling mengormati padahal mereka berlainan suku …..

Majid perlahan mendekati Iyan dari belakang…..ia bermaksud membuat kaget sahabatnya itu….
“Ayooooo..!!!Ngelamun terus!!!!
Ait…..tangan Iyan langsung meluarkan jurus-jurus pencak silat yang ia miliki….karena kagetnya….
Sedangkan Majid hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah dari sahabatnya….tersebut….ommm….ini ane omm Majid…majid ….sohib lo….bukan musuh….goda Majid lagi.
“aaakhh lo Jid”…gerutu Iyan lalu duduk kembali…lo ini kurang ajar banget hamper aja jantung gua copot….coba lo piker…kalo jantung gua eni buatan Jepang aduch pasti gua udah is ded tauch….gerutu Iyan lagi.
“Sorry Men….majid menunjukan dua jari tangannya tanda permohonan maaf nya….Habis lo gua perhatiin berapa hari ini kerjaanya ngelamuuuuunnn terusss…ampe-ampe gua ni temen lo gak pernah diperhatiin….majid menjelaskan penasarannya……
“Emang Lo pacar gua apa …yang perlu gua perhatiin….hahhh  mohhh lah…..balas Iyan
“Ehc bro emang aya naon atuh…..kok yo ngelamun aja….ntar lo kesambet loh!!!
“Biarin…gua kesambet….daripada lo….kesandung….
HAHAHAHA…..mereka lalu tertawa…..
Ehc beneran bro ane mau Tanya nih…. Emangnya lo ada masalah ya???? Majid terus bertanya dengan Iyan Wajahnya menngkerut pertanda menanti jawaban Iyan.
“Anu jid…kayaknya…gua berenti aja deh sekolah….Iyan mencoba menjelaskan…..
Whattt!!!! Opo bro lo mau berenti sekolah…..ada apa bro…???Majid jadi tambah penasaran ia kaget mendengar tuturan dari sahabatnya itu.
“iya jid gua malu jid karena sampai saat ini gua gak punya biaya buat bayar SPP gua yang nunggak lima bulan….masah sih aku disini gratis, gak mungkinkan….!??
Majid terdiam mendengar ungkapan iyan, dalam hatinya remukentah berantah,ia sangat sedih  karena ia tidak kuasa membantu temannya itu menghadapi cobaannya. Ia berpikir keras bagaimana jalan keluar dari permasalahan yang tengah dihadapi sahabatnya itu.
“Agh gini aja coy bagaimana kalo kita cari kerja aja dipasar yach nanti uangnya kita kumpulin buat bayar SPP lo…gimana….Majid mencoba menuturkan pendapatnya ia berharap itu akan menjadi jalan keluar permasalahan itu.
“Ok…Iyan menjawab dengan semangat, eh tapi sepulang sekolah aja yach….
“Ok….bro….timbal Majid lagi.
Lo emang temen gua yang paling top…..pokok e Top aja deh…Iyan mengacungkan jempol kepada Majid.
Ya iyalah siapa dulu Majid Geto loh!!!....Majid menyombongkan dirinya….
AAAAKHHH dasar loh…iyan langsung menggelitiki. Majid sehingga majid majid berteriak ampun…ampunnnn
Tanpa disadari percakapan mereka didengar seksama oleh Mina yang sejak tadi berbdiri di Belakang tembok sekolah yang letaknya tidak jauh dari Iyan dan Majid duduk. Mona yang sejak tadi mendengarkan percakapan itu tidak ia sadari kalo ia tengah meneteskan air mata….hatinya resah dan sedih jika ia benar-benar akan kehilangan salah satu temannya yang sangat ia senangi…..dalam hati berguman…Ini gak boleh terjadi….gak boleh….aku harus berbuat sesuatu….Mina berlari menuju kekelas III A. Mina juga merupakan sahabat Iyan dan Majid Mina lebih sering pulang barang dengan Iyan karena arah rumah mereka sama. Mina dan Iyan sangat akrab….diantara mereka seperti kakak beradik namun Mina salah persepsi ia lambat laun tengah memiliki rasa yang berbeda terhadap Iyan….yach…rasa Cinta….karena kepolosan dan keterbukaan Iyan dan perhatian iyan terhadapnya menimbulkan benih –benih cinta yang diam-diam bersemmi di Hati Mina.Namun sampai saat ini Mina belum cukup memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya terhadap Iyan.

Mina telah sampai dikelas ia langsung menceritakan apa yang telah didengarnya tadi kepada Dewi. Dewi kaget bukan maen ia langsung bangkit dari tempat bangkunya ia hendak menemui Iyan namun dilarang oleh Mina…Jangan Dew!!!...aku gak mau ia jadi marah karena aku diam-diam mendengarkan percakapan mereka tadi..aku takut jadi salah paham….Pinta Mina kepada Dewi agar membatalkan niatnya…Baik….Mina…aku tau….tapi aku gak habis piker kok secepat itu ia mengambil keputusan…padahal Kelulusanan kan tinggal beberapa bulan lagi. Dewi menjelaskan kalo keputusan Iyan itu salah…..Ia sih aku juga tau makanya aku kesini….mau ngajakin kamu nemuin Ibu Saminah…Mina menerangkan niatnya kepada Dewi….Dewi pun mensetujui niat Mina tersebut .lalu mereka berdua langsung menemui Ibu guru Saminah yang juga merupakan walikelas mereka.

Betapa kagetnya Ibu Saminah mendengar keterangan dari Mina dan Dewi. Ia sangat sedih mendengarnya. Ia tau kalo Iyan merupakan anak yang baik dan ia pula memiliki kecerdasan yang lebih dan pernah berprestasi disekolahnya itu dan yang ia sedihkan lagi niat Iyan itu karena terdesak oleh biaya sekolah.
“Baik sekarang Ibu berterima kasih sama kalian berdua untuk selanjutnya biar ibu yang menyelesaikan,….kalian berdua boleh kembali kekelas kalian. Ibu Saminah menenangkan Mina dan Dewi yang sejak tadi memohon pertolongan kepada Ibu Saminah.
Baik…Bu…Terimakasih. Mina dan Dewi pun kembali kekelas mereka dalam hati mereka sangat berharap kalo Iu Saminah dapat membantu menyelesaikan masalah Iyan.
Bersambung................

1 komentar: